A. MEMAHAMI ISLAM SECARA KAFFAH.
Islam kaffah maknanya adalah : Islam secara menyeluruh, yang Allah swt perintahkan dalam Al-Qur`an surat Al-Baqarah ayat 208. Perintah kepada kaum mu`minin seluruhnya. Allah swt berfirman:“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaitan karena sesungguhnya syaitan adalah musuh besar bagi kalian.” [Al-Baqarah : 208]
Memeluk dan mengamalkan Islam secara kaffah adalah perintah Allah swt yang harus dilaksanakan oleh setiap mukmin, siapapun dia, di manapun dia, apapun profesinya, di mana pun dia tinggal, di zaman kapan pun dia hidup, baik dalam sekup besar ataupun kecil, baik pribadi ataupun masyarakat, semua masuk dalam perintah ini:“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh).
Pada ayat yang sama, kita dilarang mengikuti jejak langkah syaitan karena sikap mengikuti jejak-jejak syaitan bertolak belakang dengan Islam yang kaffah. Sementara pada ayat yang lain, Allah swt juga menyebutkan tentang kebiasaan kaum Yahudi (Ahlul Kitab). Yaitu ketika Allah swt turunkan kitab kepada mereka dan mengutuskan rasul kepada mereka tetapi mereka tidak mau mengimaninya,menjalankan,dan mengamalkan syari’at yang Allah swt turunkan secara kaffah. Ini adalah akhlak Yahudi. Allah swt berfirman tentang mereka:أَ
“Apakah kalian ini mau beriman kepada sebagian Al Kitab(Taurat) sementara kalian tidak mau beriman, tidak mau mengamalkan dengan syari’at yang lainnya,tidaklah balasan bagi orang-orang yang berbuat seperti ini diantara kalian,kecuali kehinaan di dunia. Dan pada Hari Kiamat nanti mereka akan dihukum sepedih-pedih adzab. Allah tidak pernah lalai dari apa yang kalian lakukan.” (Al-Baqarah : 85)
Ayat yang kedua ini sebagai peringatan : Bahwa kita dilarang meniru akhlak dan cara kaum Yahudi dalam beragama. Yaitu mereka tidak mau menerima syari’at Allah swt, yang telah Allah swt turunkan dalam kitab Taurat,ataupun yang telah disampaikan Rasul-Nya pada waktu itu jika syari’at tersebut tidak bertentangan dengan hawa nafsu mereka. Namun jika syari’at tersebut menurut pandangan mereka jika diterapkan dapat menghalangi kepentingan duniawi, kepentingan hawa nafsu,dan syahwat mereka ataupun tidak bisa diterima oleh akal logika mereka yang sempit, maka mereka tidak mau beriman dan mengamalkan syari’at Allah swt. Barangsiapa yang berbuat seperti itu, maka sungguh balasannya adalah kehinaan didunia dan azab di akhirat nanti lebih keras lagi. Allah swt tidak akan lalai terhadap apa yang kita lakukan ini.
B. KLASIFIKASI AGAMA DAN AGAMA ISLAM.
Agama-agama yang ada di dunia, dapat diklasifiasikan kedalam dua golongan berdasarkan tolak ukur tertentu. Salah satu tolak ukur yang dapat dipergunakan adalah: sumber(asal) ajaran agama. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama dapat dibagi menjadi dua
1. Agama wahyu, yang kadang-kadang disebut juga agama langit
2. Agama budaya, yang kadang-kadang disebut juga agama bumi atau alam
Namun, segera perlu dikemukakan bahwa dengan mempergunakan tolak ukur yang berbeda, pengelompokan agama-agama menjadi berbeda pula. Dalam uraian berikut akan disebutkan cirri-ciri masing-masing agama tersebut.
1. Agama wahyu,
Dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu agama wahyu disampaikan malaikat jibril kepada manusia, pilihan yang disebut pilihan atau rasulnya, pada waktu itulah agama itu lahir.
2. Agama budaya
Tidak dapat dipastikan kelahirannya karena mengalami proses pertumbuhan sesuai dengan proses pertumuhan kebudayaan masyarakat atau perkembangan pikiran manusia yang memberikan ajaran agama budaya itu.
Kelahiran agama islam adalah pasti tanggal 17 ramadhan, X tau gajah bertepatan dengan taggal 6 agustus 610M, yang disampaikan oleh malaikat jibril kepada nabi Muhammad sebagai utusan Allah. Tentang kerasulan nabi Muhammad SAW banyakketerangan dan bukti yang membenarkannya. Memiliki kitab suci yaitu Al-Qur’an yang memuat semua wahyu yang di terima 22 tahun 2 bulan 22 hari mula-mula di Mekah kemudian di Madinah. Disamping itu, Allah SWT menyatakan bahwa ia menjamin keaslian wahyu yang dimuat dalam Al-qur’an karna dialah yang menurunkannya dan dia pula yang memeliharanya
Sebagai muslim dan muslimat kita bersyukur memeluk agama islam. Tetapi kesyukuran itu harus di ikuti dengan mempelajari agama kita secara sistematis, baik dan benar serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sejak dahulu sampai sekarang dan terus kemasa yang akan datang ajaran tentang ke-esaan Allah atau tauhid tetap tidak berubah, yang berubah adalah jalan yang ditempuh atua syariat yang mengatur hubungan dengan manusia, antar manusia dalam masyarakat dan dirinya sendiri serta lingkungan hidupnya, karna itu pula mengenai syari’at antara dengan satu wahyu dengan wahyu lainnya yang berbeda. Dan karena perbedaan itu ditentukan Allah maka pemeluk agama Allah harus mampu menegakkan sikap seperti telah disinggung di atas setuju hidup bersama dalam perbedaan.
C. SALAH PAHAM TERHADAP ISLAM
Telah dinyatakan bahwa agama bukan agama yang sempurna, tetapi juga agama yang benar, namun demikian dalam sejarah perkembangannya terutama dikalangan ilmuan agama islam sering disalah pahami. Dengan demikian kesalah pahaman itu disebabkan karena beberapa hal diantaranya
1. Salah memahami ruang lingkup agama islam
2. Salah menggambarkan bagian-bagian kerangka keseluruhan ajaran agama islam
3. Salah mempergunakan metode pengkajian islam
Ad.1 Salah memahami ruang lingkup agama islam
Terjadi karna orang salah memahai ruang lingkup agama islam seperti telah menimbulkan salah faham terhadap islam. Terpengaruh oleh maka religi atau religion misalnya, yang ruang lingkupnya hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan saja, orang menganggap bahwa sebagai agama, islam pun ruang lingkupnya hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhan belaka
Ad.2 Salah menggambarkan bagian-bagian kerangka keseluruhan ajaran agama islam
Kesalah faman yang lain timbul karena penggambaran bagian-bagian agama dan ajaran islam tidak menyeluruh tetapi sebagian atau sepotong. Misalnya orang menggabarkan atau membuat gambaran yang memberi kesan seakan-akan islam hanyalah aqidah(iman) atau ilmu tauhid saja atau islam seolah-olah syari’at(hukum) atau fiqih belaka, atau islam hanya ajaran akhlaq, tasawuf, dan tarikat semata-mata tanpa memandang dan meletakkan bagian-bagian itu kedalam kerangka agama dan ajaran islam terpadu secara keseluruhan.
Ad. 3 Salah mempergunakan metode pengkajian islam
Untuk menghindari salah faham mempergunakan metode mempelajari islam supaya dapat memahami islam secara baik dan benar, perlu di perhatikan yaitu
1. Pelajarilah islam dari sumber yang asli yakni Al-Qur’an yang memuat wahyu Allah dan hadist yang memuat sunnah nabi Muhammad SAW.
2. Islam tidak dipelajari secara partial tetapi integral artinya islam tidak di pelajari setengah-setengah tetapi secara keseluruhan dan dipadukan dalam satu kesatuan yang bulat
3. Islam dipelajari dari karya atau kepustakaan yang ditulis oleh mereka yang telah mengkaji yaitu para ulama yang telah mengkaji dan memahami Islam secara baik dan benar.
4. Dihubungkan dengan persoalan asasi yang dihadapi manusia dalam masyrakat dan dilihat relasi dan relevansinya dengan persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya sepanjang sejarah manusia terutama sejarah umat islam
5. Memahami islam dengan bantuan lmu-ilmu pengetahuan yang berkembang sampai sekarang, seperti ilmu alamiah, ilmu sosial dan budaya dan ilmu kemanusiaan atau humaniora
6. Tidak menyamakan islam dengan umat islam, terutama dengan keadaan umat islam disuatu masa di suatun tempat
7. Pelajarilah islam dengan metode yang selaras dengan agama dan ajaran islam.
oleh: M Fahmi
Hasfar Fuadi
Robi Gunawan
TWK Turhamun
Ardikna Pelani PA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar